Senin, 25 Juni 2012

Personal Interview Keluarga Taring X Andrew Anti-Tank

Yap! Jika kita menyusuri jalanan Jogja mungkin kita tidak asing dengan poster 'Munir Menolak Lupa', siapakah pelakunya? Kencangkan sabuk pengamanmu! :)









Hallo bang, mas, lae Andrew Anti-Tank, aba kabar nih? :D


Sehat dan semoga lincah selalu.


Apa filosofi dari Anti-Tank?

Provokator!







Sejak kapan anda jatuh cinta dengan dunia ‘pergambaran’?

Sejak kecil pastinya. Sejak saya menemukan keajaiban sebatang pensil murahan, ketika yang bisa saya lakukan hanyalah bermain didalam rumah pada waktu kedua orang tua saya sedang pergi bekerja, dan kedua adik saya masih terlalu kecil untuk diajak main bersama, dan lagipula adik saya semuanya perempuan, jadi sedikit susah untuk diajak bermain. Saya memulai petualangan imajinasi di setiap dinding rumah dengan berbagai narasi gambar yang tercipta dari pensil – pensil itu. Dan ketika SD teman tetangga saya memperkenalkan saya pada komik sebangsa Tiger Wong, saya pun semakin terjelembab dalam lantai gambar – menggambar. Menggambar adalah hal yang sangat saya cintai, seperti cinta pertama. Semacam True Love!

Apa gambar yang pertama kali anda buat?

Wahhh...bukannya saya mulai pikun...tapi apakah mungkin bisa mengingatnya? Heheee...
Tapi yang pasti dari dulu saya suka menggambar orang (tentu cuma orang – orangan kerangka) dan gulungan – gulungan ombak suka – suka yang bermula dari ujung tembok yang satu ke ujung tembok satunya.

Menurut anda art itu apa?

Seni = suka -suka...:D

Rutinitas melatih otak yang tidak pernah anda tinggalkan?

Menggambar, membuat sket, membaca, menulis, menonton pameran apa saja dan bersepeda.

Pesan apa yang ingin anda sampaikan dari poster ‘Munir Menolak Lupa’?

Munir adalah orang yang dibunuh dengan bengis di depan hidung kita semua, dia dibunuh ketika era kegelapan Orde Baru tumbang, dan seharusnya era baru sekarang adalah era yang memerdekakan semua kebebasan kemanusiaan. Tapi begitu ironisnya kita masih betah berkompromi dengan penjahat yang berlalu lalang dengan entengnya di depan jidat kita semua.
Kalaupun kita terlalu selow untuk mau berniat susah – susah mencari siapa dalang pembunuhan Munir, selayaknyalah kita jangan melupakan Munir dan apa yang sudah diwariskannya hingga hari ini. MENOLAK LUPA!



Stencil 'Munir Menolak Lupa' di Mataram

Poster 'Munir Menolak Lupa' di Medan


Nasihat apa yang anda telah ambil, namun tidak anda lakukan?

Jangan tidur malam?

Tanggapan anda tentang nasionalisme & patriotisme?

Yaahh...semoga saja nasionalisme abal – abal ala Pemuda Pancasila dan Patriotisme kampungan ala simpatisan partai ecek – ecek tidak membuat negara ini semakin menyebalkan untuk ditinggali.

Menurut anda apa Indonesia benar-benar negara multikultur?

Jelas sekali. Berbagai suku beserta kelompok – kelompoknya, bahasa, makanan dan rupa wujud masyarakat kita sudah sangat multikultur dari dulu. Sangat membanggakan.







Apa yang ada pikirkan ketika anda memikirkan Indonesia?

Menyedihkan...

Apa tanggapan anda tentang menjamurnya boy & girl band, sepeda fixie, bb, kawat gigi, & sifat konsumtif di Indonesia?

heemmm...saya agak tersinggung dengan pertanyaan ini sebenarnya :D
Karena saya adalah pengendara Fixed Gear, sudah lama sekali saya memakainya. Dan percaya atau tidak, hampir sebahagian besar poster – poster saya di jalanan dikerjakan dengan sepeda itu. Saya memilih Fixed Gear, karena tentu lebih hemat bila menggunakan kendaraan bermotor, dan secara sensasi saya menyukai setiap kayuhannya. Jenis sepeda ini melatih kita untuk selalu waspada. Juga pengalaman “memelihara dan membesarkannya”. Fixed gear adalah sepeda custom yang pastinya timeless. Saya benar – benar menikmati proses custom itu. Bagaimana rasanya menabung untuk sekedar membeli velg, crank dan berbagai part lainnya. Proses ini saya nikmati, karena memang saya tak punya banyak uang untuk langsung membeli sekaligus semua part sepeda yang saya idamkan. Menabung sedikit – sedikit adalah hal yang saya suka tapi ironisnya sangat susah untuk dilakukan.
Dan tentang BB, Ehm! saya juga baru – baru ini menggunakannya, setelah saya mendapatkannya dari bekas ayah saya. Setelah sebelumnya hampir semua keluarga besar saya selalu menghina habis – habisan HP Samsung SGH – C210 saya yang kelewat butut itu. Dan sebagai anak yang baik tentulah BB bekas itu saya terima dengan perasaan agak terintimidasi. Terintimidasi oleh kecanggihannya hehee...







Pesan untuk remaja Indonesia?

Jangan mudah percaya “orang – orang tua” karena merekalah pembuat peraturan – peraturan yang tidak keren.

Oke, last words?

Stay Active, Stay Strong!

Dan pertanyaan dari sahabat & teman-teman saya:

Apa resep rahasia anda bisa sampai seperti ini? (M. Naufal Firdaus)

Maksudnya “seperti ini” bagaimana yaa....??
Ganteng rupawan seperti ini maksudnya?? Hahaaa...

Masih percaya pemerintah? (Putu Harta Wirasana)

Tidak.





Jika Anda membuat maha karya, entah itu grafitti/stencil/poster akan buat dimana (tempat)? (Anugerah Tragedi Revolusianto)

Ditempat dimana semua orang boleh menggambar dan makan sesukanya.

Fotokopinya dimana, bisa sehitam gitu? (Nobodycrop)

Wah hampir semua fotokopi yang bisa langsung print bisa membuat sehitam mungkin kok.

Apakah regenerasi Munir di dekade sekarang & yg akan dtg akan terwujud,dmn kebobrokan di negeri kita semakin transparan? (JayRemais ‘EyeFeelSix’)
Tentu akan selalu ada penerusnya,sejarah sudah menunjukkan, disetiap pendulum jaman selalu saja ada anak muda nekad yang membuat si keriput geleng – geleng kepala. Menjungkir balikkan dunia dalam perayaan anti – kenyamanan masa lalu, dan jangankan Munir, nabi pun bisa muncul di tiap masanya. Revolusioner selalu menemukan parade pagi nya dan Pembangkangan selalu menemukan malam agitasinya. Santai saja!


Anti-Tank Dalam Media 









"Sekecil apapun tindakan itu, pasti ada artinya. Orang-orang sekarang sering malas bertindak karena malas repot atau malas dapat kesulitan."

Minggu, 17 Juni 2012

status facebook terpilih #2

gausa keburu ngehina kalo diri masih hinaa -no offense ( Naila Kamailya )


Jangan rendahkan dirimu untuk mendapatkan sesuatu, tapi rendahkan hatimu untuk berikan sesuatu :D ( Mawarid Putra )


More money more problems is the anthem. fuck the world. ( Anugerah Tragedi Revolusianto )

Kini ku tahu kau tak pernah menatap matahari, berlarilah terus di bawah sinar rembulan , berlarilah untuk sajak-sajak tak bersuara. ( Qiyam Krisna Aji )


Tersenyumlah bidadari kesepian, jangan biarkan malam ini memperkosamu dari kesedihan. ( Oman Orx )


Lek gak seneng karo aku, yo lakonono opo seng luweh apik timbang aku... beres kan? ( Noval Manufaktur Gagal )


Buta mata, hati dan telinga :) ( Kakka ChpMrz Demevil )


born to be free IV . ( Nasrul Wafi )


Aku menjalani hidupku dengan apa adanya, bila banyak salah mohon dimaklumi, dan bila kau selalu mencerca dan selalu mencari kesalahan-kesalahanku, aku memakluminya, karena aku tahu, kau adalah manusia yang sudah sangat sempurna :) ( Noval Manufaktur Gagal )

Sajak sebatang Lisong


Menghisap sebatang lisong
melihat Indonesia Raya,
mendengar 130 juta rakyat,
dan di langit
dua tiga cukong mengangkang,
berak di atas kepala mereka
Matahari terbit.
Fajar tiba.
Dan aku melihat delapan juta kanak-kanak
tanpa pendidikan.
Aku bertanya,
tetapi pertanyaan-pertanyaanku
membentur meja kekuasaan yang macet,
dan papantulis-papantulis para pendidik
yang terlepas dari persoalan kehidupan.
Delapan juta kanak-kanak
menghadapi satu jalan panjang,
tanpa pilihan,
tanpa pepohonan,
tanpa dangau persinggahan,
tanpa ada bayangan ujungnya.
…………………
Menghisap udara
yang disemprot deodorant,
aku melihat sarjana-sarjana menganggur
berpeluh di jalan raya;
aku melihat wanita bunting
antri uang pensiun.
Dan di langit;
para tekhnokrat berkata :
bahwa bangsa kita adalah malas,
bahwa bangsa mesti dibangun;
mesti di-up-grade
disesuaikan dengan teknologi yang diimpor
Gunung-gunung menjulang.
Langit pesta warna di dalam senjakala
Dan aku melihat
protes-protes yang terpendam,
terhimpit di bawah tilam.
Aku bertanya,
tetapi pertanyaanku
membentur jidat penyair-penyair salon,
yang bersajak tentang anggur dan rembulan,
sementara ketidakadilan terjadi di sampingnya
dan delapan juta kanak-kanak tanpa pendidikan
termangu-mangu di kaki dewi kesenian.
Bunga-bunga bangsa tahun depan
berkunang-kunang pandang matanya,
di bawah iklan berlampu neon,
Berjuta-juta harapan ibu dan bapak
menjadi gemalau suara yang kacau,
menjadi karang di bawah muka samodra.
………………
Kita harus berhenti membeli rumus-rumus asing.
Diktat-diktat hanya boleh memberi metode,
tetapi kita sendiri mesti merumuskan keadaan.
Kita mesti keluar ke jalan raya,
keluar ke desa-desa,
mencatat sendiri semua gejala,
dan menghayati persoalan yang nyata.
Inilah sajakku
Pamplet masa darurat.
Apakah artinya kesenian,
bila terpisah dari derita lingkungan.
Apakah artinya berpikir,
bila terpisah dari masalah kehidupan.

W.S Rendra
19 Agustus 1977
ITB Bandung
Potret Pembangunan dalam Puisi

Sabtu, 16 Juni 2012

SATU MIMPI SATU BARISAN

di lembang ada kawan sofyan
jualan bakso kini karena dipecat perusahaan
karena mogok karena ingin perbaikan
karena upah ya karena upah

di ciroyom ada kawan sodiyah
si lakinya terbaring di amben kontrakan
buruh pabrik teh
terbaring pucet dihantam tipes
ya dihantam tipes
juga ada neni
kawan bariah
bekas buruh pabrik kaos kaki
kini jadi buruh di perusahaan lagi
dia dipecat ya dia dipecat
kesalahannya : karena menolak
diperlakukan sewenang-wenang

di cimahi ada kawan udin buruh sablon
kemarin kami datang dia bilang
umpama dironsen pasti nampak
isi dadaku ini pasti rusak
karena amoniak ya amoniak

di cigugur ada kawan siti
punya cerita harus lembur sampai pagi
pulang lunglai lemes ngantuk letih
membungkuk 24 jam
ya 24 jam

di majalaya ada kawan eman
buruh pabrik handuk dulu
kini luntang-lantung cari kerjaan
bini hamin tiga bulan
kesalahan : karena tak sudi
terus diperah seperti sapi

di mana-mana ada sofyan ada sodiyah ada bariyah
tak bisa dibungkam kodim
tak bisa dibungkam popor senapan
di mana-mana ada neni ada udin ada siti
di mana-mana ada eman
di bandung - solo - jakarta - tangerang

tak bisa dibungkam kodim
tak bisa dibungkam popor senapan
satu mimpi
satu barisan


Widjhi Thukul 
Bandung 21 Mei 1992
sumber

Kamis, 14 Juni 2012

V de Vendetta The Comics (Menjelaskan Anarkisme Lewat Komik)



"Kerusuhan dan keributan ini, V… Inikah anarki? ... Anarki berarti "tanpa pemimpin", bukan "tanpa peraturan". Bersama anarki datang masa ordnung, masa keteraturan sejati… dgn kata lain keteraturan secara sukarela. […] Ini bukan anarki, Eve. Ini kekacauan." (petikan percakapan V dengan Eve dari komik V for Vendetta, hlm. 195)

Anarki dan kekacauan, samakah? Ya bila kita lihat pemakaian kata "anarki" dalam bahasa sehari-hari. Tapi tidak bila kita melihatnya dari sejarah aliran pemikiran kritis.Buku Sean M. Sheehan, Anarkisme: Perjalanan Sebuah Gerakan Perlawanan (Marjin Kiri, 2007) berusaha mengupas sejarah anarkisme sebagai sebuah falsafah politik, dengan dampaknya yang meluas pada bidang kebudayaan dan kesenian.

Sebagai falsafah politik, anarkisme sering dianggap tidak serius dan diasosiasikan sebagai "kenakalan liar" belaka. Sebagian penyebabnya adalah karena anarkisme menolak konsep Negara tunggal atau tersentral, padahal "Negara berdaulat adalah sumber otoritas politik sebagaimana yang kita pahami. Sedemikian kuat konsep ini sampai sulit untuk membayangkan apa jadinya ilmu politik tanpa konsep Negara" (Anarkisme hlm. 23). Meskipun menentang Negara, anarkisme tidaklah menentang pemerin­tahan dalam arti "administrasi sistem politik". Anarkisme mendambakan pemerintahan swakelola yang dijalankan sukarela oleh warganya, bukan lewat paksaan aparatus hukum Negara yang kita kenal sekarang.

Proyek macam ini sering dibilang utopis, namun Sheehan mencontohkan komunitas-komunitas anarkis kuno maupun baru yang terbukti mampu menjalankan ideal macam ini, mulai dari komunitas Diggers di Inggris abad ke-17 sampai komunitas Zapatista di Meksiko yang melancarkan pemberontakan menjelang akhir abad ke-20. Sheehan juga merayakan kejayaan kubu Anarkis dalam memerangi pasukan Fasis dalam Perang Saudara Spanyol tahun 1930-an. Dalam perang inilah terbukti bahwa prinsip-prinsip anarkis mungkin diterapkan dalam penataan kehidupan politik modern. Revolusi anarkis ini terbukti berdampak positif pada kinerja perekonomian. Produksi pertanian Spanyol meningkat antara 1936 dan 1937 (hlm. 102). Sheehan menggugat, meski bukti-bukti ini berlimpah, "namun anehnya tidak dianggap sebagai argumen bahwa anarkisme itu mungkin diterapkan pada abad ke-21." (hlm. 49).

Dianaktirikan dalam lingkup ilmu sosial-politik, anarkisme justru memberi banyak pengaruh dalam kebudayaan dan kesenian. Musik punk misalnya, adalah anak kandung anarkisme. Sheehan memaparkan banyak contoh karya-karya sastra dan film yang mengangkat tema atau prinsip anarkisme dengan stereotipnya masing-masing. Sungguh kebetulan bahwa dalam waktu yang tak beda jauh terbit pula komik V for Vendetta (Gramedia, 2006) yang juga bisa dipakai sebagai contoh bagaimana anarkisme ditampilkan dalam budaya pop. Publik Indonesia mungkin lebih dahulu mengenal V for Vendetta di layar lebar.

Alkisah dalam komik ini, Inggris tahun 1997 dikuasai oleh kediktatoran fasis Takdir yang dipijakkan pada konspirasi militer, birokrat, dan rohaniawan, dengan dipadu oleh kemahakuasaan teknologi. Kebudayaan, kesenian, dan pemikiran pada umumnya diberangus. Rakyat hanya boleh mendengarkan siaran radio yang mengudarakan Suara Takdir. Kamera televisi siaran terbatas (CCTV) dipasang di tiap sudut jalan mengawasi gerak gerik masyarakat. Intel bertebaran di mana-mana. Kebebasan nol. Dalam kata-kata Sang Pemimpin: "Aku percaya pada persatuan. Dan jika kekuatan itu, kesamaan tujuan itu menuntut keseragaman pikiran, kata, dan perbuatan, itulah yang harus diterapkan." (Vendetta, hlm. 37).

Di tengah situasi represif inilah muncul tokoh V yang melancarkan serangkaian perlawanan dengan teknik-teknik anarkis. V adalah tokoh eksentrik yang memakai jubah dan topeng teater yang selalu tersenyum. Dulu ia pernah dijadikan kelinci percobaan medis di kamp konsentrasi, namun tak ada penjelasan bagaimana setelah lolos ia bisa merintis proyek perlawanannya. Yang jelas, di rumahnya berjajar karya-karya sastra, musik, dan film yang telah diberangus dari kehidupan publik. Dari sinilah ia menimba ilmu dan inspirasi tentang kebebasan.

V disebut anarkis karena dalam perlawanannya ia tidak berusaha menggulingkan rezim Takdir lalu menggantinya dengan "pemerintahannya" sendiri. Ia berusaha menyadarkan masyarakat bahwa ada kehidupan lain di luar hidup yang mereka alami sekarang ini. V cuma membuka jalan, hanya pemberontakan bersamalah yang bisa mengubah kehidupan. Hal pertama yang dilakukannya adalah meledakkan Gedung Parlemen. Rezim berusaha berdalih bahwa ini adalah "penghancuran disengaja untuk menghindari kemacetan." Kekuasaan yang hendak berlaku total dalam prakteknya justru mudah digoyang oleh hal-hal kecil, karena itulah V lalu menculik Komandan Lewis Prothero yang setiap harinya menjadi pengisi Suara Takdir di radio. Karena tak berhasil menemukan penggantinya, rezim pun siaran seadanya, dan "seluruh negara mendengarkan. Ada yang salah dengan Suara Takdir. Hal seremeh itu telah menebarkan bayangan gelap […] Segalanya tak lagi sama." (hlm. 36). Totalitas Negara mulai rontok.

Komik V for Vendetta adalah novel grafis serius yang sungguh memukau dalam cerita maupun visualnya. Sayang sekali penggarapan edisi Indonesia ini tidak sepadan dengan kualitas komik ini aslinya. Banyaknya salah penggal kata menunjukkan rendahnya kualitas proofreading, sementara penerjemahan beberapa kutipan yang merujuk pada karya-karya sastra "tinggi" tidak dilandasi pengetahuan memadai tentang kutipan tersebut, sehingga membuat tokoh V jadi kelihatan seperti tukang ngelantur yang tidak jelas apa yang dibicarakannya. Lihat kutipan puisi W.B. Yeats ini di hal. 196: "Berputar-putar di pusaran yang membesar, burung falcon tak dapat mendengar tuannya, segalanya hancur… inti tak dapat bertahan." Andai penerjemah mau sedikit teliti melacak puisi tersebut, tentu akan tahu bahwa puisi "The Second Coming" ini dipakai sebagai epigram pembuka mahakarya Chinua Achebe Things Fall Apart, yang telah diterjemahkan dengan sangat baik menjadi Segalanya Beran­takan (Sinar Harapan, 1986): "Berputar-putar dalam putaran melebar/ elang pun tiada mendengar sang pemburu/ segalanya berantakan; pusat tak dapat bertahan/ hanya anarki kini melanda dunia."

Achebe memakai puisi Yeats sebagai alegori runtuhnya kolonialisme di Afrika, dan Moore mengutipnya di Vendetta sebagai alegori runtuhnya pusat kekuasaan fasisme Takdir--sesuatu yang tak tertangkap dalam terjemahannya di komik ini. Hal sama juga berlaku untuk kutipan soneta-soneta Shakespeare, yang tentunya akan jadi lebih baik bila penerjemah mau menengok terlebih dahulu hasil terjemahan Trisno Sumardjo.

Meski kedua buku ini menyegarkan, sebenarnya ini bukan pertama kalinya buku-buku anarkisme diterjemahkan ke bahasa Indonesia. Setahu saya, dulu pernah beredar secara bawah tanah terjemahan karya tokoh-tokoh anarkis macam Rudolf Rocker dan Emma Goldman dalam bentuk stensilan. Namun inilah pertama kalinya buku tentang anarkisme digarap secara serius dan beredar di toko buku mainstream. Apakah dengan ini wacana anarkisme diharapkan bisa dengan bebas memasuki ruang publik tanpa disertai kecurigaan dan resistensi? Sepertinya itulah yang hendak disasar oleh penerbit Marjin Kiri, seperti bisa dibaca pada penjelasan mereka: "Apakah kita tengah berada dalam era kebangkitan anarkisme global sebagai respon terhadap neoliberalisme global? Hal ini penting untuk dikaji, karena setelah kapitalisme dan komunisme turut menanggung dosa sejarah yang besar, barangkali anarkisme kontemporerlah yang bisa menawarkan alternatifnya." (Anarkisme, hlm. i). Mengkaji anarkisme secara ilmiah dalam konteks neoliberalisme sekarang tentu saja menarik, meski ada beberapa soal yang masih bisa diperdebatkan. Benarkah gerakan-gerakan antineolib yang sering disebut sebagai "masyarakat sipil global" ini sama dengan "anarkisme global"? Tidakkah neoliberalisme yang bertujuan menciutkan seminimal mungkin peran Negara justru berbatasan tipis sekali dengan prinsip anarkis yang menolak Negara terpusat?

Banyak pertanyaan belum terjawab dari buku Sheehan, namun kehadirannya diharap bisa memberi masukan baru dalam pemikiran progresif di negeri ini. Ketika "kiri" disebut-sebut, asosiasinya diharap tidak lagi tertuju secara kaku pada "sosialisme" atau "komunisme" semata, namun juga "anarkisme" dan pelbagai varian pemikiran libertarian lainnya. Sheehan bahkan menggaris­bawahi keberagaman spektrum politik kiri ini dengan menuliskan bahwa pihak yang paling banyak menghabisi gerakan anarkis justru bukan kaum kapitalis, melainkan Lenin dan Stalin yang komunis.

Tapi sebagai gagasan, anarkisme terbukti mustahil dihabisi. Dalam V for Vendetta tokoh V tanpa gentar menerjang peluru-peluru pistol sambil berkata ke penembaknya: "Kau hendak membunuhku? Tak ada darah atau daging di balik jubah ini yang dapat dibunuh. Hanya ada ide. Dan ide tahan peluru." (Vendetta, hlm. 236). Toh V tetap manusia dan mati juga kena peluru itu. Tapi Eve sang murid mengambil­alih jubah dan topengnya untuk menjadi V baru. Sama seperti ketika Uni Soviet ambruk dan kapitalisme dirayakan se­bagai pemenang tunggal, neo-anarkisme justru dengan cepat merebak di sekujur bumi: Chiapas, Seattle, Praha… Atau dalam kata-kata Eve yang sekarang men­jelma V: "Mereka bilang anarki sudah mati, tapi lihat saja… berita kematianku dibesar-besarkan." (Vendetta, hlm. 258).

Diambil dari: Koran Tempo, 25 Februari 2007
Ditulis oleh: Donni Ramdani (pencinta buku, Jakarta)
Judul Aseli tulisan: Mempopulerkan Anarkisme
Download Komiknya (Pdf, mediafire): V de Vendetta - Alan Moore & David Lloyd - Comp.rar

Veganisme: Jadilah Vegetarian!


Vegetarian adalah gaya hidup masa kini yang sehat dan penuh kasih yang menyelamatkan banyak kehidupan di bumi. Istilah vegetarian lahir pada tahun 1847 dan dipelopori oleh Joseph Brotherton. Banyak orang memilih untuk bervegetarian karena faktor kesehatan dan lingkungan sekitar yang mendukung. Misalkan seseorang dilarang mengkonsumsi daging karena penyakit yang dideritanya dan menjadi vegetarian karena keluarga atau temannya seorang vegetarian. Semuanya adalah pilihan yang tepat tetapi harus kita sadari bahwa tujuan awal dari bervegetarian adalah menjaga kelestarian alam dan lingkungan tanpa mengesampingkan pola hidup sehat. Dengan pilihan bervegetarian kita juga telah berjasa sebagai orang yang turut serta dalam meminimalkan dampak pemanasan global bagi planet bumi.

Sering kita memandang orang yang bervegetarian itu aneh dan tidak mensyukuri kehidupan. Anggapan-anggapan miring tentang vegetarian memang selalu ada dan menjadi kendala seseorang untuk memilih pola hidup vegetarian. Seharusnya kita mengubur pemikiran “kolot” akan hal baru yang menunjang kepada kebaikan. Alam ini membutuhkan keseimbangn ekosistem agar bumi dapat kembali seperti sediakala. Dengan tidak menyakiti, membunuh, dan memakan hewan. Kita telah berperan penting dalam menjaga kelestarian alam dan lingkungan. Dari segi agama pun memperbolehkan untuk tidak memakan daging tetapi jangan sekali-kali mengharamkannya. Sebetulnya jika kita menyayangi hewan tak perlu untuk memeliharanya. Hewan akan merasa terkekang dan tersakiti jika dipelihara. Alangkah indahnya bila kita membiarkan hewan hidup di alam bebas. Banyak keuntungan yang kita peroleh dari vegetarian seperti kesehatan kita akan selalu terjaga  karena terhindar dari penyakit-penyakit hewan masa kini yaitu sapi gla, flu burung, serta penyakit-penyakit hewan modern lainnya yang terus bermunculan, alam dan ekosistemnya akan selalu lestari serta mengurangi tingkat kepunahan hewan dan banyak keuntungan lainnya yang belum dirasakan oleh kita.

Vegetarian juga termasuk pola hidup sehat yang ekonomis. Kita tidak perlu membeli makanan-makanan mewah yang selalu disertai daging-dagingan. Cukup dengan membeli makanan sederhana seperti aneka sayuran dan buah-buahan yang tidak kalah nilai gizinya degan produk hewani. Menjadi seorang vegetarian juga menjauhkan kita dari kebiasan-kebiasaan buruk seperti merokok, mengkonsumsi miras, dan penggunaan Narkoba. Menurut penelitian orang yang tidak mengkonsumsi daging akan lebih sehat, panjang umur, bahkan awet muda.

Mulai saat ini kita  harus mencoba menjadi seorang  vegetarian agar terciptanya jiwa dan fisik yang sehat, terjaganya keseimbangan alam dan lingkungan, kehidupan sederhana dan ekonomis, serta meminimalkan dampak pemanasan global. Kita harus mencobanya secara bertahap dan penuh kesabaran. Inilah tips-tips menjadi seorang vegetarian : niat yang sungguh-sungguh menjadi vegetarian, yakinkan dalam hati untuk menjadi vegetarian, rubah pola makan anda secara bertahap, beri penjelasan kepada keluarga, saudara atau teman tentang pola hidup vegeratian agar tidak adanya anggapan jelek, variasi makanan agar tidak bosan, komitmen diri sendiri dengan pilihan menjadi vegetarian, selalu memperhatikan nilai gizi makanan yang akan di konsumsi, selalu berpedoman terhadap tujuan awal bervegetarian. Banyak juga jenis-jenis vegetarian yang bisa dipilih sesuai kemampuan dan keinginan kita yaitu diantaranya : Vegan adalah kelompok vegetarian yang tidak mengkonsumsi makanan dan minuman yang mengandung hewani ataupun produk olahannya. Kelompok vegan tidak mengkonsumsi telur, keju, susu, yogurt, madu, sarang burung wallet, dan produk olahan lainya, Ovo vegetarian adalah jenis vegetarian yang tidak makan dan minum yang mengandung hewani tetapi tetap mengkonsumsi telur, Lacto vegetarian adalah jenis vegetarian yang tidak makan dan minum yang mengandung hewani tetapi tetap mengkonsumsi susu, Lacto-Ovo Vegetarian adalah jenis vegetarian yang tidak makan dan minum yang mengandung hewani tetapi tetap mengkonsumsi telur, susu, dan produk olahannya seperti yoghurt, keju, butter milk serta produk turunan susu dan telur,Pesco Vegetarian adalah jenis vegetarian yang tidak mengkonsumsi makanan hewani kecuali ikan dan produk olahannya, Pollo Vegetarian adalah jenis vegetarian yang tidak mengkonsumsi makanan hewani kecuali unggas seperti ayam, bebek, burung, dan produk olahannya.

Kesadaran dan kemauan adalah kunci untuk menjadi seorang vegetarian. Jadilah orang yang menghormati semua kehidupan karena seseorang akan lebih mulia jika tidak saling membunuh antar mahluk hidup. Keseimbangan alam harus selalu kita jaga untuk keturunan kita di kehidupan mendatang dan vegetarian adalah salah satu contoh nyata manusia bahwa kita bisa melatih kesabaran dengan tidak saling menyakiti. Menjadi vegetarian adalah pilihan yang tepat bila mana kita menginginkan kehidupan yang lebih baik.


Mahatma Gandhi, Seorang pemimpin Spiritual dan Politikus asal India, Beliau adalah seorang Vegetarian.

Senin, 11 Juni 2012

Belum ada Judul


aku sayang kamu karna hatimu yg hadirkan cinta bagi jiwa yg terlanjur hitam 
menggerakan hatiku untuk berubah menjadi sosok yang lebih baik di mata Sang Kuasa 
lewat suara iman dan kekasih sang penentram 
aku bersyukur dihias mata untuk meliat , untuk resapi karunia 
kukira keindahan paling sempurna adalah Bunga,
Nyata bukan itu yang kupuja...
Allah telah tiupkan karunia terindah tiada dua 
Dan takan mampu lebah kan merayunya 
Dan kini aku telah memiliki dia, 
Kamu...


-Aldilla Qurrata A'yun-


Kenakalan Remaja Di Era Informatika




















Jadi kapan kita bisa bersama lagi? :')

- Mr.Cash -